Liverpool Tertahan Leeds United 3-3 (2025)
Liverpool Tertahan Leeds United 3-3, Dua Kali Buang Keunggulan di Elland Road
Liverpool kembali kehilangan poin berharga setelah hanya bermain imbang 3-3 melawan Leeds United pada laga pekan ke-15 Premier League 2025/26 di Elland Road, Sabtu (6/12) malam waktu setempat atau Minggu (7/12/2025) dini hari WIB. Juara bertahan sempat unggul 2-0 dan 3-2, namun gol Ao Tanaka pada menit ke-90+6 menggagalkan kemenangan The Reds dalam laga penuh drama enam gol di babak kedua.
Hasil imbang ini membuat Liverpool tertahan di posisi kedelapan klasemen dengan 23 poin dari 15 pertandingan. Leeds yang tengah berjuang menjauh dari zona degradasi justru mendapat dorongan moral besar, naik ke peringkat ke-16 dengan 15 poin dan memperpanjang tren positif mereka dalam sepekan terakhir.
Babak Pertama Tanpa Gol, Banyak Sinyal Bahaya
Meski laga berakhir dengan enam gol, babak pertama justru berakhir tanpa ada bola yang bersarang di gawang. Liverpool menguasai permainan, tetapi tempo mereka terlihat datar dan minim intensitas. Curtis Jones nyaris membuka keunggulan ketika sepakan melengkungnya menghantam mistar, sementara sundulan Virgil van Dijk dari situasi bola mati melayang tipis di atas gawang.
BCAQQ menganggap Leeds sendiri lebih banyak menunggu momen untuk menyerang balik. Dominic Calvert-Lewin menjadi target utama di lini depan, sementara lini tengah yang dikomandoi Anton Stach dan Ilia Gruev fokus menutup ruang gerak Dominik Szoboszlai dan Florian Wirtz. Meski tidak banyak peluang bersih, sorakan publik Elland Road mengingatkan Liverpool bahwa pertandingan ini jauh dari selesai.
Brace Kilat Ekitike, Liverpool Seakan Menguasai Laga
Semua berubah hanya beberapa menit setelah jeda. Menit ke-48, Joe Rodon melakukan umpan yang terlalu berisiko di area sendiri. Bola dipotong Hugo Ekitike yang dengan tenang menaklukkan kiper Illan Perri untuk membawa Liverpool unggul 1-0.
Belum sempat Leeds merespons, dua menit kemudian Ekitike kembali menghukum tuan rumah. Kali ini Conor Bradley merebut bola di sisi kanan dan mengirim umpan silang rendah yang disambar penyerang Prancis itu menjadi gol kedua. Liverpool, yang tampak tumpul di babak pertama, tiba-tiba memimpin 2-0 dan terlihat berada di jalur aman untuk membawa pulang tiga poin.
Pada fase ini, tekanan terhadap pertahanan Leeds kian terasa. Liverpool dengan nyaman mengalirkan bola, sementara publik Elland Road sempat terdiam melihat tim kesayangannya tertinggal dua gol dari sang juara bertahan.
Kebangkitan Leeds: Penalti Calvert-Lewin dan Gol Stach
Titik balik terjadi di 20 menit terakhir. Ibrahima Konaté yang sebelumnya tampil cukup rapi justru melakukan tekel sembrono di kotak penalti, menjatuhkan Calvert-Lewin. Wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih setelah tinjauan VAR, dan penyerang Inggris itu menuntaskan eksekusi dengan tenang untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 pada menit ke-73.
Hanya dua menit berselang, Elland Road benar-benar bergemuruh. Kombinasi rapi di sisi kiri diakhiri dengan pergerakan cerdas Anton Stach yang masuk ke kotak penalti. Gelandang Jerman itu melepas tembakan yang tak mampu dijangkau Alisson Becker, membuat skor menjadi 2-2 dan momentum sepenuhnya berbalik ke kubu Leeds.
Daniel Farke terlihat sangat puas dengan reaksi timnya. Dalam wawancara seusai laga, ia memuji semangat pantang menyerah anak asuhnya yang mampu bangkit dua kali dari posisi tertinggal melawan lawan sekuat Liverpool.
Szoboszlai Hampir Jadi Pahlawan Sebelum Tanaka Menghukum
Terkejut oleh comeback cepat Leeds, Liverpool mencoba menata kembali permainan. Masuk menit ke-80, Dominik Szoboszlai seakan mengembalikan kendali kepada tim tamu. Memanfaatkan ruang di depan kotak penalti, gelandang Hungaria itu menyelesaikan serangan dengan penyelesaian klinis untuk membawa Liverpool kembali unggul 3-2. Gol tersebut menjadi gol keduanya di Premier League musim ini dan sempat membuatnya dinobatkan sebagai man of the match oleh beberapa media.
Namun, masalah klasik Liverpool musim ini kembali muncul: tidak mampu menutup pertandingan. Memasuki masa injury time yang panjang, Leeds terus menekan dan memaksa barisan belakang The Reds bertahan sangat dalam. Serangkaian sepak pojok dan bola mati membuat pertahanan tim tamu berada dalam kepanikan.
Pada menit ke-90+6, Elland Road pecah. Sepak pojok Leeds dari sisi kiri mengarah ke tiang jauh, pertahanan Liverpool gagal bereaksi, dan bola jatuh ke Ao Tanaka yang berdiri bebas. Gelandang Jepang itu menyambar bola first-time menembus gawang Alisson, memastikan skor akhir 3-3 dan statusnya sebagai super-sub yang menyelamatkan satu poin krusial bagi Leeds.
Klasemen dan Tekanan Baru untuk Arne Slot
Secara angka, hasil imbang ini mengangkat Leeds ke posisi 16 dengan 15 poin dan memberikan kepercayaan diri ekstra dalam misi bertahan di Premier League. Dalam sepekan, mereka meraih empat poin dari dua laga kandang melawan Chelsea dan Liverpool, sebuah torehan yang menunjukkan tren positif Farke dan timnya.
Sebaliknya, bagi Liverpool, ini adalah episode lain dari cerita yang sama: mendominasi, mencetak tiga gol tandang, tetapi tetap gagal menang karena rapuh di belakang. Mereka kini berada di peringkat kedelapan dengan 23 poin, jauh dari ekspektasi awal musim sebagai kandidat kuat juara.
Arne Slot secara terbuka mengakui kekecewaannya seusai pertandingan. Ia menyoroti fakta bahwa ini bukan pertama kalinya Liverpool kebobolan di menit akhir dan kehilangan poin dari situasi unggul, terutama dari skema bola mati. Slot menegaskan bahwa jika tim bisa mencetak tiga gol tandang, seharusnya mereka mampu mengamankan kemenangan, dan menyebut seluruh tim—bukan hanya pemain belakang—harus bertanggung jawab.
Dominik Szoboszlai dalam wawancaranya juga menekankan hal serupa. Ia mengakui tim terlalu cepat merasa nyaman saat unggul 2-0, lalu gagal mengendalikan momentum setelah kebobolan. Menurutnya, setiap pemain harus “melihat ke cermin” dan memastikan sudah memberikan segalanya untuk lambang di dada mereka.
Leeds Makin Percaya Diri, Liverpool Butuh Jawaban
Bagi Leeds, malam basah di Elland Road ini akan dikenang sebagai salah satu titik balik musim. Kebangkitan dari ketertinggalan 0-2 dan 2-3 melawan juara bertahan memberi bukti bahwa mereka memiliki cukup karakter untuk bertarung sampai akhir musim. Ao Tanaka, Calvert-Lewin, dan Stach kini menjadi simbol semangat baru The Whites yang mulai menemukan ritme di bawah Farke.
Liverpool justru pulang dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Lini depan yang diisi Ekitike, Szoboszlai, Cody Gakpo dan kawan-kawan sebenarnya tampil tajam, tetapi kesalahan individual dan buruknya organisasi saat mengantisipasi bola mati terus menghantui. Mohamed Salah bahkan tidak dimainkan sama sekali meski The Reds membutuhkan gol penentu, sehingga spekulasi soal masa depannya dan hubungan dengan Slot semakin menguat.
Dengan jadwal berat menanti, termasuk duel kontra Inter Milan dan Brighton serta keberangkatan Salah ke Piala Afrika, Liverpool harus segera menemukan stabilitas jika tidak ingin mimpi mempertahankan gelar berubah menjadi sekadar perjuangan merebut tiket Eropa.
